Mitologi Yunani terkenal lewat kisah-kisah para dewa dengan kekuatan istimewa, tapi berinteraksi seperti manusia biasa. Namun, mitologi Yunani juga punya para pahlawan, monster, termasuk makhluk-makhluk gaib yang membuat ceritanya semakin seru dan menarik.
Seperti apa keseruan kisah para makhluk mitologi Yunani? Simak, berikut ini!
1. Centaur
Centaur adalah makhluk (ras) setengah manusia dan setengah kuda. Tubuh mereka adalah kuda, tapi dari bagian torso, dada, lengan, hingga kepala adalah manusia. Centaur disebut-sebut sebagai anak Ixion (Raja Lapith) dan Nephele (awan yang dibuat oleh Dewi Hera).
Mitos lain menyebutkan bahwa hasil hubungan Ixion dan Nephele melahirkan Centaurus, anak cacat yang dianggap cikal bakal para Centaur di dunia. Namun, karena selalu cekcok dengan manusia, Centaurus diusir dari Gunung Olympus ke Gunung Pelion. Di sana, dia menikahi seekor kuda betina Magnesia dan lahirlah ras Centaur.
Kebanyakan Centaur digambarkan sebagai makhluk yang liar. Namun, ada satu Centaur bernama Chiron yang berbeda karena paling bijaksana, sederhana, dan beradab. Dia tinggal di Gunung Pelion dan memiliki keterampilan mengobati, juga jadi pengajar beberapa tokoh mitos Yunani, seperti Achilles dan Aesculapius.
Seperti Centaur lain, Chiron adalah makhluk abadi. Namun, tidak sengaja terluka oleh panah milik Hercules. Panah tersebut telah dilumuri darah Hydra sehingga Chiron sangat kesakitan.
Ketika Hercules meminta Zeus membebaskan Promotheus dan Zeus meminta seseorang harus berkorban, Chiron pun mengajukan diri. Chiron akhirnya mati demi membebaskan Promotheus dan dari rasa sakit yang ia alami.
2. Cerberus
Cerberus dijuluki juga sebagai anjingnya Hades, dewa Dunia Bawah (neraka), karena “bekerja” untuk Hades. Tugas Cerberus adalah menjaga gerbang Dunia Bawah dan memastikan orang mati yang masuk ke Dunia Bawah tidak pernah meninggalkan tempat tersebut.
Suatu waktu, Hercules pergi ke Dunia Bawah untuk membawa Cerberus sebagai salah satu tugasnya. Hercules mampu mengalahkan Cerberus dengan tangan kosong dan menjadi salah satu dari tiga tokoh yang dapat menipu (melewati) Cerberus—yang lain adalah Orpheus dengan musiknya dan Sybil dari Cumae dengan kue madu.
Namun, Cerberus tidak pernah menyakiti siapa pun, sehingga Hercules tidak punya alasan untuk membunuhnya. Oleh karena itu, Cerberus dikembalikan ke pos jaganya dalam keadaan hidup.
3. Chimera
Selain itu, Chimera mampu menyemburkan api dari ketiga kepalanya sekaligus dan membunuh korbannya dari jauh. Chimera juga anak dari Typhon dan Echinad sehingga bisa dibilang Chimera adalah saudara Cerberus.
Banyak yang meyakini kehadiran Chimera atau jika melihat Chimera, pertanda akan ada bencana yang mengerikan. Seperti, badai, kapal karam, dan, yang paling sering, gunung berapi meletus.
Chimera hidup di Lycia dan sering menghancurkan tanah penduduk setempat dengan napas apinya. Untuk melindungi rakyatnya, raja Lycia, Lobates, meminta Bellerophon, seorang pahlawan Korintus, untuk membunuh Chimera.
Bellerophon membutuhkan bantuan untuk melaksanankan tugas tersebut. Karenanya, dia meminta petunjuk di kuil Dewi Athena, tapi kemudian tertidur. Begitu bangun, dia melihat sang dewi di depannya memberikan kuda Pegasus.
Bellerophon langsung menunggangi kuda terbang tersebut ke sarang Chimera. Dari ketinggian, Bellerophon hendak menusuk Chimera dengan tombak yang ujungnya dilapisi timah.
Chimera membuka mulut menyemburkan api, tapi tombak langsung menghujam tenggorokannya dan lelehan timah pada ujung tombak membanjiri organ dalamnya. Chimera pun melemah dan akhirnya mati.
4. Cyclop
Cyclop tetap dipenjara dalam Tartarus ketika Cronus menggulingkan Uranus dan menjadi penguasa alam semesta. Para Cyclop baru dibebaskan ketika Zeus berkuasa. Sebagai tanda terima kasih, Cyclop membuatkan Zeus sebuah senjata berbentuk petir yang di kemudian hari menjadi ciri khas Zeus.
Pada mitologi lain tentang perjalanan Odysseus, diceritakan jenis Cyclop yang berbeda, yaitu ras penggembala bermata satu yang tinggal di gua-gua di Pulau Sisilia. Para Cyclop ini menemukan Odysseus dan krunya terperangkap dalam gua para Cyclop yang menolak untuk membebaskan mereka.
Para cyclop juga mulai memakai kru-kru Odysseus. Odysseus kemudian menawarkan anggur Polyphemus dari kapalnya. Cyclop menerima tawaran tersebut dan meminumnya hingga mabuk. Odysseus lalu menusuk mata para Cyclop ketika mereka tertidur dan berhasil melarikan diri dengan kecerdikannya.
5. Gorgon (Medusa)
Gorgon adalah tiga makhluk mitologi Yunani wanita, tapi memiliki wajah buruk dan rambut ular. Mereka adalah Stheno, Euryale, dan, yang paling populer, Medusa. Mereka adalah putri Echidna dan Typhon.
Medusa sendiri dulunya adalah satu-satunya manusia dari tiga bersaudara tersebut dan sangat cantik. Kecantikannya menarik perhatian dewa laut, Poseidon, yang mencoba merayunya di kuil suci Athena.
Dewi Athena pun marah karena hal tersebut terjadi di depan matanya. Athena lalu mengubah Medusa menjadi makhluk menakutkan dengan kemampuan yang dapat mengubah siapa pun yang memandang wajahnya menjadi batu.
Rasa Seriphus lalu memerintahkan pahlawan Yunani, Perseus, untuk membunuh Medusa. Perseus berhasil memenggal kepalanya dan memberikan pada Raja Seriphus, sebelum dipersembahkan kepada dewi Athena. Athena menempatkan kepada Medusa yang mengerikan di perisainya untuk menakut-nakuti musuh-musuhnya.
6. Pegasus
Pegasus merupakan salah satu makhluk dari mitologi Yunani yang paling populer. Wujudnya adalah seekor kuda putih cantik. Kuda terbang adalah anak dari Poseidon dan Medusa yang lahir dari leher ibunya yang sedang hamil ketika dipenggal oleh Perseus.
Pegasus kemudian dibawa oleh Dewi Athena ke Gunung Helicon dan dibesarkan oleh wanita bernama Muses. Karena senang dipelihara oleh Muses, Pegasus memukul-mukul sisi gunung dengan kukunya dan keluarlah mata air yang mengalir.
Konon, air tersebut dapat membangkitkan inspirasi dan kreativitas jika seseorang, terutama para penyair, meminumnya.
Pegasus juga dikenal sebagai kuda pahlawan Yunani, Bellerophon, yang menjinakkannya dengan kekang emas dari Dewi Athena. Bellerophon menangkap Pegasus ketika kuda jantan tersebut sedang minum air di mata air Pierian.
Bellerophon lalu mengendarai Pegasus untuk menaklukan Amazon, Chimaera, dan suku Solymi. Setelah memperoleh banyak kemenangan melawan berbagai jenis lawan, Bellerophon mulai percaya bahwa dia tidak layak hidup di antara manusia dan lebih baik berada di Olympus bersama para dewa.
Bellerophon kemudian menuju Gunung Olympus dengan mengendarai kudanya yang setia. Namun, Zeus marah melihat keangkuhan Bellerophon. Dia pun mengirim lalat penyengat yang menyengat Pegasus.
Kuda bersayap tersebut pun merasa kesakitan dan tidak sengaja menjatuhkan Bellerophon ke Bumi. Pegasus lalu dijinakkan oleh Zeus, tinggal di Olympus, dan ditugasi menarik kereta petirnya.
Pegasus selalu berada di sisi Zeus dalam setiap pertempuran. Sebagai penghargaan terhadap kesetiaannya tersebut, Zeus menempatkan Pegasus pada rasi bintang di langit.
7. Siren
Mulanya, Siren digambarkan para penyair kuno sebagai gadis cantik bertubuh burung. Ada juga yang menggambarkan Siren sebagai gadis cantik dengan kaki burung. Seiring berjalannya waktu, putri dewa sungai, Achelous, dan Muse ini digambar seperti putri duyung dengan ekor panjang.
Apa pun penggambarannya, Siren selalu diceritakan memiliki suara dan nyanyian yang mampu “memikat” para pelaut—yang melewati pulau tempat tinggal mereka—untuk menabrakkan diri ke bebatuan di pulau tersebut. Salah satu kisah Siren yang terkenal adalah pertemuannya dengan Odysseus.
Ketika hendak melewati pulau para Siren dalam petualangannya, Odysseus telah diperingatkan tentang bahaya mereka. Dia menyuruh awak kapalnya untuk menaruh lilin lebah di telinga mereka agar tidak mendengar nyanyian para Siren.
Sedangkan, Odysseus meminta mereka mengikatnya ke tiang kapal karena ingin mendengar nyanyian para Siren. Seperti yang diduga, ketika melewati para Siren yang bernyanyi, Odysseus hilang kontrol dan meminta awak kapal melepaskan ikatannya.
Namun, awal kapal yang sudah diwanti-wanti malah mengencangkan tali yang mengikat Odysseus dan baru melepaskannya ketika berhasil melewati para Siren.
Para Siren sendiri ditakdirkan mati jika ada yang selamat dari nyanyian mereka. Begitu Odysseus dan awak kapalnya melewati Siren tanpa cedera, makhluk-makhluk itu menjatuhkan diri ke laut dan mati tenggelam.
8. Hydra
Sebagai “saudara” dari Cerberus dan Chimera, tidak heran jika Hydra adalah makhluk gaib yang mengerikan. Wujudnya berupa ular air raksasa, dengan cakar seperti reptil, berkepala banyak (kepala aslinya ada sembilan), napasnya adalah gas beracun, bahkan darahnya juga racun yang mematikan.
Hydra dipelihara oleh Hera, istri Zeus, dan disimpan ada di danau kuno di Lerna. Di sarangnya tersebut, Hydra bersembunyi di gua dalam air yang konon merupakan pintu masuk ke Dunia Bawah.
Hydra mempunyai sifat regenerasi yang luar biasa. Setiap kali kepalanya dipenggal, akan tumbuh dua kepala baru di tempat tersebut. Petumbuhannya juga sangat cepat. Selain itu, salah satu kepalanya abadi, jadi sulit untuk dipenggal, tapi tidak diketahui kepala yang sebelah mana.
Sifat regenerasi Hydra tersebut yang sempat menyulitkan Hercules yang bertugas membunuhnya. Semua senjata yang dibawa Hercules—sabit, pedang, tongkat—tidak berhasil membunuh Hydra.
Trik terakhir Hercules adalah begitu memenggal satu kepala Hydra, pangkal lehernya langsung dibakar supaya tidak tumbuh kepala baru. Teknik tersebut sukses dilakukan.
Kepala abadi Hydra juga berhasil ditebas Hercules menggunakan pedang emas yang dipinjamkan Dewi Athena. Kepala tersebut tetap hidup meski terpisah dari tubuhnya. Oleh sebab itu, Hercules meletakkannya di bawah batu besar.
9. Minotaur
Minotaur memiliki wujud kepala, pundak, lengan, dan kaki seperti banteng, hanya tubuhnya saja yang tubuh manusia. Kelahiran Minotaur berawal ketika raja Kreta, Minos, menolak untuk menyembelih banteng putih sebagai persembahan kepada Dewa Poseidon.
Poseidon marah dan menghukum Minos dengan mengutuk istrinya, Pasiphae, jadi jatuh cinta kepada seekor banteng. Pasiphae kemudian hamil dan melahirkan Minotaur.
Selain bertubuh setengah binatang dan setengah manusia, Minotaur juga pemakan manusia. Untuk menyembunyikan Minotaur, Minos membangun labirin di bawah istananya.
Cerita berlanjut bahwa Raja Minos pernah kehilangan putranya, Androgeus, yang dibunuh di Athena oleh penduduk setempat. Raja Minos kemudian menyerang Athena dan memperoleh kemenangan.
Sebagai penebus dosa atas pembunuhan Androgeus, setiap tahun, orang Athena dipaksa mengirim tujuh pria dan tujuh wanita muda ke Pulau Kreta. Di Kreta, mereka dilepaskan ke labirin dan menjadi mangsa Minotaur.
Suatu waktu, pahlawan Athena, Theseus, mengajukan diri untuk dikirim ke Kreta sebagai persembahan. Setibanya di Kreta, Theseus dibantu putri Raja Minos, Ariadne, masuk dahulu ke labirin.
Theseus masuk sambil memegang benang untuk membantunya kembali ke pintu labirin nantinya. Ia pun mampu menemukan Minotaur yang sedang tidur di tengah ruang bawah tanah (labirin) yang luas.
Theseus lalu membunuh Minotaur dengan tongkat dan pedang. Setelah itu, membimbing orang-orang Athena lain yang masih terperangkap di labirin untuk keluar dari labirin.
Mereka lalu melarikan diri kembali ke Athena. Theseus juga membawa serta Ariadne, tapi meninggalkannya di sebuah pulau dalam perjalanan pulang ke Athena.
Baca juga: 18 Mitos Indonesia Ini Pasti Pernah Kamu Dengar, Mana yang Terkocak?
10. Carybdis dan Sycilla
Bertemu satu makhluk mitologi Yunani yang ganas saja sudah mengerikan, apalagi dua sekaligus. Itulah yang dialami Odysseus dalam perjalananan. Ketika melewati perairan sempit, yang diyakini sebagai Selat Messina, dia harus berhadapan dengan dua makhluk bernama Carybdis dan Sycilla.
Wujud Carybdis tidak pernah tergambar secara eksplisit selain disebutkan sebagai makhluk laut ganas yang hidup di bawah pohon ara di dekat sebuah selat sempit. Mereka menelan dan membuang air tiga kali sehari dalam volume besar. Sehingga, menciptakan pusaran air yang dapat menghancurkan seluruh kapal.
Sedangkan, Scylla disebutkan tinggal di selat sempit yang sama, tapi pada sisi seberang dari lokasi Carybdis. Wujud Scylla adalah makhluk betina sangat besar, memiliki 12 kaki, enam kepala dengan leher panjang seperti ular (masing-masing kepala memiliki gigi seperti hiu), dan tubuh dekat kakinya dikelilingi oleh kepala anjing ganas.
Scylla tinggal di dalam gua dan akan makan apa saja yang lewat depan gua dan bisa dijangkaunya. Termasuk, awak kapal Odysseus yang terpaksa melewati Selat Messina dalam perjalanannya.
Ketika itu, Odysseus memutuskan berlayar lebih dekat ke sisi Scylla untuk menghindari pusaran air Charybdis. Malang, saat kapal berlayar, Scylla langsung mencaplok enam awak dan menghancurkan kapal Odysseus.
Odysseus pun terdampar di atas rakit dan hendak mengarungi selat tersebut untuk kedua kalinya. Kali ini, dia mencoba berlayar melewati sisi Charybdis. Rakitnya tersedot ke dalam pusaran air besar, tapi Odysseus berhasil bertahan dengan berpegangan pada cabang-cabang pohon ara yang menjuntai.
Beberapa jam kemudian, rakitnya ternyata dapat kembali ke permukaan. Odysseus pun bergegas menjangkau rakit tersebut dan segera berlayar melewati selat itu.
11. Sphinx
Selama ini, kita mengenal Sphinx sebagai makhluk mitologi dari peradaban Mesir kuno. Nyatanya, dia juga salah satu makhluk mitos di Yunani kuno yang berwujud tubuh singa, kepala wanita, sayap elang, dan ekor ular.
Sphinx dalam tradisi Yunani kuno adalah penjaga gerbang dan sering digambarkan berada di atas makam. Mitos tentang Sphinx adalah makhluk yang gemar memberikan teka-teki kepada orang yang hendak melewati mereka. Jika teka-teki tersebut gagal dijawab, Sphinx akan memangsa orang tersebut.
Seperti kisah Oedipus yang suatu ketika hendak melakukan perjalanan ke Thebes dengan berjalan kaki. Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan Sphinx dan diberikan sebuah teka-teki jika Oedipus ingin melewatinya. Hingga saat itu, belum ada yang mampu mengalahkan Sphinx.
Teka-teki tersebut berbunyi, “(Benda) apakah yang berjalan dengan empat kaki di pagi hari, dua kaki di sore hari, dan tiga kaki di senja?” Oedipus pun menjawab, “Manusia! Karena, manusia berjalan dengan empat kaki (merangkak) ketika masih anak-anak (pagi hari), dua kaki saat dewasa (siang hari), dan tiga kaki (dengan bantuan tongkat) begitu menua (senja).
Jawaban Oedipus ternyata benar. Sphinx yang akhirnya kalah dalam permainannya sendiri kemudian terjun dari tebing yang tinggi. Ada juga versi cerita yang menyebutkan Sphinx melahap dirinya sendiri karena marah dan frustrasi.
12. Amphisbaena
Amphisbaena berwujud ular berkepala dua (masing-masing di ujung badannya) dan sering diburu karena memiliki banyak khasiat. Menurut mitos, amphisbaena muncul dari darah yang menetes dari kepala Medusa (yang terpenggal) ketika dibawa terbang oleh Perseus di atas gurun Libya.
Selain berwujud ular biasa, ada juga yang menggambarkan Amphisbaena memiliki kaki dan sayap, bahkan bertanduk. Amphisbaena adalah pemakan semut. Namun, ketika pasukan pahlawan Cato yang lewat dan menghadapi amphisbaena bersama ular lain, Amphisbaena memakan mayat yang ditinggalkan.
Kemampuan Amphisbaena yang lain adalah jika dipotong jadi dua, kedua bagian bergabung kembali. Amphisbaena memiliki taring yang berbisa di dua kepalanya, dua kepala dapat mengerjakan hal yang berbeda (menangis, tertawa, tidur, dan lainnya), dapat meluncur cepat meskipun ada yang bergerak berlawanan arah, berguling, dan berdarah panas.
Amphisbaena juga diburu karena kulitnya berkhasiat menyembuhkan radang sendi dan flu. Selain itu, ada mitos daya tarik seseorang akan meningkat jika mengonsumsi daging Amphisbaena. Serta, membunuh Amphisbaena ketika bulan purnama akan memberikan kekuatan kepada orang yang gemar berbuat baik.
13. Griffin
Tidak seperti makhluk mitologi Yunani lainnya yang ganas dan buas, Griffin justru menyimbolkan kekuatan dan pengetahuan. Wujud Griffin adalah tubuh bagian depan dan sayapnya elang dan tubuh bagian belakang hingga ekor adalah singa.
Oleh karena itu, Griffin merupakan kombinasi kekuatan dan keberanian dalam satu makhluk. Griffin biasanya berkeliaran berkelompok dan sulit dijinakkan. Namun, begitu berhasil, mereka akan sangat setia kepada tuannya. Griffin memiliki kekuatan lebih dari sapi atau kuda dan punya kemampuan terbang. Oleh karena itu, beberapa griffin pernah jadi penarik kereta dewa-dewi Yunani.
Griffin pernah jadi penarik kereta Dewa Matahari, Apollo. Karakteristik Apollo sebagai dewa kebijaksaan diperkuat oleh hadirnya Griffin yang juga berkarakter sama. Griffin juga pernah melayani transportasi untuk Nemesis, yang merupakan dewi pelindung dan penjaga serta pembalas ketidakadilan. Hal tersebut lagi-lagi sesuai karakteristik Griffin.
14. Echidna
Inilah ibu dari beberapa makhluk ganas yang disebutkan di atas. Echidna dijuluki juga sebagai “ibu dari semua monster” karena dia melahirkan sebagian besar makhluk mitologi Yunani.
Wujud Echidna adalah setengah wanita cantik dan setengah ular dari pinggang ke bawah. Selain itu, dia pemakan daging mentah, termasuk daging manusia.
Orang tua Echidna adalah dewa laut purba, Phorchys, dan Ceto. Sedangkan, suaminya adalah Typhon, yang merupakan monster paling berbahaya dalam mitologi Yunani. Echidna dan Typhon tinggal di bumi, pada sebuah gua di sebuah wilayah bernama Arima.
Karena banyak anak-anaknya terbunuh, terutama oleh Hercules, Echidna menyalahkan Zeus atas kematian mereka. Echidna dan Typhon pun berencana menyerang markas dewa-dewa di Gunung Olympus.
Kedatangan Echidna dan Typhon membuat banyak dewa marah, tapi mereka malah melarikan diri dari Olympus. Banyak dewa mencari perlindungan di Mesir dan mengubah diri menjadi dewa-dewi Mesir.
Dewa yang bertahan di Olympus adalah Zeus, Nike, dan Athena. Echidna dan Typhon adalah lawan yang tangguh. Zeus sempat terluka dan meminta Athena mengobatinya. Akhirnya, Zeus berhasil melukai Typhon dan Echidna dengan petirnya.
Setelah itu, Zeus ‘mengubur’ Typhon di bawah Gunung Etna. Sedangkan, Echidna bebas karena kasihan melihatnya sebagai ibu yang kehilangan anak-anaknya. Echidna pun kembali ke guanya di Arima dan bertahan hidup dengan menangkap dan melahap manusia yang lewat di depannya.
Suatu ketika, Dewi Hera mengirim raksasa bermata seratus, Argus Panoptes, untuk membunuh Echidna. Argus Panoptes pun berhasil memakan Echidna yang sedang tertidur dalam guanya.
15. Typhon
Ada makhluk-makhluk mitologi Yunani, ada Echidna, tentu ada Typhon. Seperti pasangannya, Echidna, sebagai ibu para monster, Typhon disebut “bapak para monster” yang keturunannya, antara lain, Cerberus, Hydra, Chimera.
Wujud Typhon termasuk mengerikan, tingginya melebihi gunung tertinggi di Bumi, kepalanya disebut-sebut bisa mencapai langit, rentangan tangannya mencapai kedua ujung Bumi. Dia bertubuh manusia, tapi bagian bawah tubuhnya hingga kaki adalah dua ekor ular berbisa yang terus bergerak dan mendesis.
Bagian atas tubuhnya sebagian adalah manusia, tapi pada bahunya terdapat 100 kepala ular yang terus-menerus mendesis. Jari tangannya berupa kepala naga dan matanya memancarkan api yang bisa ia kontrol.
Typhon mempunyai sayap yang ketika dibentangkan dapat menghalangi sinar matahari. Typhon adalah putra bungsu Dewi Gaia dan Tartarus dan masih bersaudara dengan para Titan. Tidak heran jika Typhon begitu kuat dan mengintimidasi.
Typhon sangat percaya diri dengan kekuatannya sehingga berani menantang Zeus. Tujuannya, membalas dendam atas kematian anak-anaknya dan ingin menguasai dunia.
Pertempuran hebat antara Typhon dan Zeus menyebabkan gempa bumi dan tsunami yang tidak terhitung jumlahnya. Kekuatan Typhon bahkan sempat merobek sebagian besar otot Zeus. Beruntung, Zeus dipulihkan oleh Athena.
Zeus kemudian melemparkan seratus petir langsung ke kepala Typhon. Kemudian, Typhon dibawa dan disegel di bawah Gunung Etna di Sisilia. Hingga saat ini, dipercaya bahwa Typhon masih memendam kemarahan dan terus berjuang untuk ke luar dari bawah Bumi. Kemarahannya terwujud dalam bentuk letusan gunung berapi.
16. Empusa
Dalam mitologi Yunani kuno, Empusa adalah putri dari Dewi Hecate dan Roh Mormo yang berwujud wanita cantik dengan rambut berwarna terang. Namun, Empusa dapat berubah menjadi makhluk dengan gigi tajam, rambut menyala, dan, kadang, ada sayap kelelawar.
Dia sering merayu para pemuda yang bepergian sendiri menggunakan wujud manusianya. Begitu pemuda yang tidak curiga itu tertidur lelap, Empusa akan berubah wujud menjadi makhluk mengerikan dan memakan daging pemuda tersebut. Dia juga akan meminum darah mangsanya.
Empusa pernah disebutkan dalam kisah mengenai perjalanan Dionysus ke Dunia Bawah. Dionysus ketakutan ketika bertemu Empusa yang hadir dalam wujud mengerikannya. Namun, Dionysus dapat mengatasi rasa takut dan melanjutkan perjalanannya.
17. Dionysus
Dionysus adalah dewa dalam mitologi Yunani yang berhubungan dengan anggur, kegembiraan, dan festival. Ia adalah putra dari Zeus, raja para dewa, dan Semele, seorang mortal.
Menurut legenda, kelahiran Dionysus tidak konvensional. Ibu Dionysus, Semele, dipersunting oleh Zeus, yang berubah menjadi rupa manusia saat berhubungan dengannya.
Namun, ketika Semele meminta Zeus menampakkan diri dalam kebesarannya yang sejati, ia tidak tahan dan terbakar oleh kilatan petir Zeus. Namun, Zeus menyelamatkan anak yang belum lahir dari rahim Semele dan menempatkannya dalam pahit lehernya, kemudian mengandung Dionysus hingga waktunya lahir.
Kemudian, dewa tersebut diasuh oleh makhluk di pegunungan, termasuk para Satir dan Menad. Mereka mengajarkan kepadanya seni pembuatan anggur dan memperkenalkannya kepada kegembiraan, tarian, dan musik.
Dionysus sering digambarkan mirip dengan sekelompok pengikutnya yang disebut Mænads atau Bakchai, yang merupakan wanita yang terlibat dalam tarian penuh kegembiraan (ekstatis) dan pemujaan kepadanya. Dalam mitologi Yunani, dewa ini berkaitan dengan perubahan, kegilaan, dan roh.
Banyak yang menganggap ia sebagai dewa yang membebaskan manusia dari batasan dan memunculkan ekstasi. Festival terbesar yang berkaitan dengannya adalah Dionysia, yang dirayakan dengan pertunjukan drama dan kompetisi teater di Athena.
Dionysus juga memiliki hubungan erat dengan anggur dan kebun anggur. Ia juga merupakan dewa yang memberikan kehidupan dan kemakmuran melalui buah anggur dan minuman anggur. Anggur sering dikaitkan dengan kegembiraan dan pelarian dari kenyataan sehari-hari.
Dalam ikonografi, Dionysus sering digambarkan memegang cangkir anggur atau bir kecil yang disebut kantharos. Ia sering dikelilingi oleh pengikutnya yang mabuk dan ekstatis, serta diiringi oleh Satir dan Mænads. Dionysus juga sering digambarkan mengendarai kereta kuda atau memegang tongkat thyrsus yang dihiasi dengan tunas anggur dan mirip dengan sebuah tombak.
18. Harpy
Harpy adalah makhluk mitologi Yunani berbadan burung, bersayap, dan berwajah wanita tua yang jelek (ada juga yang menyebutkan kepalanya berwujud wanita cantik). Cakarnya besar, melengkung, dan tajam. Para Harpy dikenal senang merampas makanan, benda, bahkan menculik dan menyiksa manusia.
Salah satu cerita yang melibatkan para Harpy adalah tentang Raja Phineus. Phineus pernah dihukum Zeus karena mengkhianatinya dengan diasingkan di sebuah pulau.
Phineus tidak bisa menikmati makanan di pulau tersebut karena selalu dirampas oleh para Harpy—yang dikirim Zeus. Phineas pun kelaparan, tapi akhirnya para Argonaut menyelamatkannya. Sedangkan, para Harpy diusir untuk tinggal di Pulau Stophades.
Harpy juga menjadi penyebab badai angin. Tiga Harpy terkenal memiliki nama terkait hal tersebut, yaitu Aello (badai), Ocypete (penerbang cepat), dan Celaeno (awan hitam). Karenanya, para Harpy menjadi penyebab cuaca buruk dan badai laut ganas yang para pelayar temui.
0 comments:
Posting Komentar